Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban dari seseorang atau
sekelompok orang yang diberi amanat untuk menjalankan tugas tertentu kepada
pihak pemberi amanat baik secara vertikal maupun secara horizontal.
Menurut Mardiasmo, pengertian akuntabilitas adalah sebuah kewajiban
melaporkan dan bertanggung jawab atas keberhasilan atau pun kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai hasil yang telah ditetapkan sebelumnya,
melalui media pertanggungjawaban yang dikerjakan secara berkala.
Jenis – jenis Akuntabilitas
Menurut Para Ahli
Berikut ini merupakan
beberapa jenis akuntabilitas yang dirinci oleh beberapa ahli :
- Menurut Mardiasmo
Menurut Mardiasmo,
akuntabilitas dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu akuntabilitas vertikal dan
akuntabilitas horizontal.
Akuntabilitas Vertikal
– Akuntabilitas vertikal merupakan akuntabilitas berupa pertanggungjawaban yang
dilakukan kepada atasan.
Akuntabilitas
Horizontal – Akuntabilitas horizontal merupakan akuntabilitas berupa
pertanggungjawaban yang dilakukan kepada orang ataupun lembaga yang setara.
- Menurut Mahmudi
Menurut Mahmudi,
akuntabilitas dalam lembaga publik dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu :
Akuntabilitas Hukum
dan Kejujuran – Akuntabilitas ini merupakan pertanggungjawaban yang berkaitan
dengan aktivitas penegakan hukum dan juga norma kejujuran yang ditunjukkan
dengan tidak melakukan berbagai macam penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang
yang dimiliki.
Akuntabilitas
Manajerial – Akuntabilitas ini merupakan pertanggungjawaban yang berhubungan
dengan pola kerja manajerial yang harus dilaksanakan dengan efektif dan
efisien.
Akuntabilitas Program
– Akuntabilitas ini merupakan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan setiap
program yang akan dijalankan. Orang yang berwenang dalam program ini harus bisa
menunjukkan jika program yang akan dibangun dapat berjalan dengan baik atau
tidak dan apa saja upaya yang dapat dilakukan agar program yang akan direncanakan
dapat berjalan dengan optimal.
Akuntabilitas
Kebijakan – Akuntabilitas ini merupakan akuntabilitas yang berkaitan dengan
pertanggungjawaban lembaga publik terhadap berbagai macam kebijakan dan
keputusan yang telah diputuskan ataupun diambil. Dalam hal ini, orang yang
berperan dalam lembaga publik harus bisa mempertanggungjawabkan setiap
kebijakan yang telah ditetapkan baik itu dari segi tujuan, alasan pengambilan
kebijakan, manfaat yang ditimbulkan, hingga berbagai macam hal negatif yang
mungkin ditimbulkan dari setiap kebijakan yang akan atau telah diambil.
Akuntabilitas
Finansial – Akuntabilitas ini berkaitan erat dengan pertanggungjawaban lembaga
publik terhadap setiap uang yang disetorkan oleh masyarakat kepada
pemerintahan. Lembaga publik harus bisa menerangkan bagaimana uang tersebut
didapatkan, kemana uang tersebut dibelanjakan, dan berbagai macam
pertanggungjawaban lainnya.
Tingkatan
akuntabilitas menurut majalah Akuntansi:
- Akuntabilitas
Personal. Akuntabilitas berkaitan dengan diri sendiri.
- Akuntabilitas
Individu. Akuntabilitas yang berkaitan dengan suatu pelaksanaan.
- Akuntabilitas
Tim. Akuntabilitas yang dibagi dalam kerja kelompok atau tim.
- Akuntabilitas
Organisasi. Akuntabilitas Internal dan Eksternal didalam organisasi.
- Akuntabilitas
Stakeholders. Akuntabilitas yang terpisah antara stakeholders dan
organisasi.
Dimensi akuntabilitas
Dimensi
akuntabilitas ada 5, yaitu (Syahrudin Rasul, 2002:11):
1. Akuntabilitas hukum dan kejujuran (accuntability for probity and legality)
Akuntabilitas
hukum terkait dengan dilakukannya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain
yang disyaratkan dalam organisasi, sedangkan akuntabilitas kejujuran terkait
dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan, korupsi dan kolusi. Akuntabilitas
hukum menjamin ditegakkannya supremasi hukum, sedangkan akuntabilitas kejujuran
menjamin adanya praktik organisasi yang sehat.
2. Akuntabilitas manajerial
Akuntabilitas
manajerial yang dapat juga diartikan sebagai akuntabilitas kinerja (performance accountability) adalah pertanggungjawaban
untuk melakukan pengelolaan organisasi secara efektif dan efisien.
3. Akuntabilitas program
Akuntabilitas
program juga berarti bahwa programprogram organisasi hendaknya merupakan
program yang bermutu dan mendukung strategi dalam pencapaian visi, misi dan
tujuan organisasi. Lembaga publik harus mempertanggungjawabkan program yang
telah dibuat sampai pada pelaksanaan program.
4. Akuntabilitas kebijakan
Lembaga-lembaga
publik hendaknya dapat mempertanggungjawabkan kebijakan yang telah ditetapkan
dengan mempertimbangkan dampak dimasa depan. Dalam membuat kebijakan harus
dipertimbangkan apa tujuan kebijakan tersebut, mengapa kebijakan itu dilakukan.
5. Akuntabilitas financial
Akuntabilitas
ini merupakan pertanggungjawaban lembagalembaga publik untuk menggunakan dana
publik (public money) secara ekonomis, efisien dan efektif,
tidak ada pemborosan dan kebocoran dana, serta korupsi. Akuntabilitas financial
ini sangat penting karena menjadi sorotan utama masyarakat. Akuntabilitas ini mengharuskan
lembaga-lembaga publikuntuk membuat laporan keuangan untuk menggambarkan
kinerja financial organisasi kepada pihak luar.
Aspek-Aspek Akuntabilitas
1. Akuntabitas adalah sebuah hubungan
Akuntabilitas
adalah komunikasi dua arah sebagaimana yang diterangkan oleh Auditor General Of British Columbia yaitu
merupakan sebuah kontrak antara dua pihak
2. Akuntabilitas Berorientasi Hasil
Pada
stuktur organisasi sektor swasta dan publik saat ini akuntabilitas tidak
melihat kepada input ataupun autput melainkan kepada outcome.
3. Akuntabilitas memerlukan pelaporan
Pelaporan
adalah tulang punggung dari akuntabilitas
4. Akuntabilitas itu tidak ada artinya tanpa
konsekuensi
Kata
kunci yang digunakan dalam mendiskusikan dan mendefinisikan akuntabilitas
adalah tanggung jawab. Tanggung jawab itu mengindikasikan kewajiban dan
kewajiban datang bersama konsekuensi.
5. Akuntabilitas meningkatkan kinerja
Tujuan
dari akuntabilitas adalah untuk meningkatkan kinerja, bukan untuk mencari
kesalahan dan memberikan hukuman.
Alat-alat Akuntabilitas
1. Rencana Strategis
Rencana
strategis adalah suatu proses yang membantu organisasi untuk memikirkan tentang
sasaran yang harus diterapkan untuk memenuhi misi mereka dan arah apa yang
harus dikerjakan untuk mencapai sasaran tersebut. Hal tersebut adalah dasar
dari semua perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
kegiatan suatu organisasi. Manfaat dari Rencana Stratejik antara lain membantu
kesepakatan sekitar tujuan, sasaran dan prioritas suatu organisasi; menyediakan
dasar alokasi sumber daya dan perencanaan operasional; menentukan ukuran untuk
mengawasi hasil; dan membantu untuk mengevaluasi kinerja organisasi.
2. Rencana Kinerja
Rencana
kinerja menekankan komitmen organisasi untuk mencapai hasil tertentu sesuai
dengan tujuan, sasaran, dan strategi dari rencana strategis organisasi untuk
permintaan sumber daya yang dianggarkan.
3. Kesepakatan Kinerja
Kesepakatan
kinerja didesain, dalam hubungannya antara dengan yang melaksanakan pekerjaan
untuk menyediakan sebuah proses untuk mengukur kinerja dan bersamaan dengan itu
membangun akuntabilitas.
4. Laporan Akuntabilitas
Dipublikasikan
tahunan, laporan akuntabilitas termasuk program dan informasi keuangan, seperti
laporan keuangan yang telah diaudit dan indikator kinerja yang merefleksikan
kinerja dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan utama organisasi.
5. Penilaian Sendiri
Adalah
proses berjalan dimana organisasi memonitor kinerjanya dan mengevaluasi
kemampuannya mencapai tujuan kinerja, ukuran capaian kinerjanya dan
tahapan-tahapan, serta mengendalikan dan meningkatkan proses itu.
7. Penilaian Kinerja
Adalah
proses berjalan untuk merencanakan dan memonitor kinerja. Penilaian ini
membandingkan kinerja aktual selama periode review tertentu dengan kinerja yang
direncanakan. Dari hasil perbandingan tersebut, terdapat hal-hal yang perlu
diperhatikan, perubahan atas kinerja yang diterapkan dan arah masa depan bisa
direncanakan.
8. Kendali Manajemen
Akuntabilitas
manajemen adalah harapan bahwa para manajer akan bertanggungjawab atas kualitas
dan ketepatan waktu kinerja, meningkatkan produktivitas, mengendalikan biaya
dan menekan berbagai aspek negatif kegiatan, dan menjamin bahwa program diatur
dengan integritas dan sesuai peraturan yang berlaku.
Daftar Pustaka
- Rasul,
Syahrudin, 2003. Pengintegrasian Sistem Akuntabilitas Kinerja dan Anggaran
dalam Perspektif UU NO. 17/2003 Tentang Keuangan Negara. Jakarta: PNRI
- Turner,
Mark and Hulme, David ,1997. Governance, Administrasi, and Development:
Making The State Work. London: MacMillan Press Ltd.
0 comments:
Post a Comment